Peralatan Yang Di Gunakan Dalam Pertandingan Karate

Kamis, 13 Oktober 2011

Peralatan Di Dalam Pertandina
1. Karategi (pakaian) karate) untuk kontestan / peserta


2. Hand Protector (pelindung tangan)

3. Shin Guard (Pelindung kaki)

4. Obi (ikat pinggang) untuk masing-masing kontestan / peserta yang berwarna merah (AKA) dan biru (AO)

5. Peralatan lain diperbolehkan tetapi tidak menjadi keharusan adalah :

a. Gum Shield (pelindung gigi); dibeberapa pertandingan menjadi keharusan.

b. Body Protector (pelindung badan) untuk kontestan / peserta putri.


c. Groin Protector (pelindung kelamin) untuk kontestan / peserta pria.

6. Pluit untuk arbitrator (alat tulis).

7. Seragam wasit / juri


a. Baju berwarna putih.
b. Celana berwarna abu-abu.

c. Dasi panjang .

d. Sepatu karet tanpa sol berwarna hitam.

8. Scoring Board (Papan nilai).

9. Administrasi pertandingan.
10. Lampu, berwarna merah, kuning, hijau sebagai tanda waktu pertandingan.

11. Stop Watch (pencatat waktu).

Ukuran Lapangan

Luas Lapangan



Lantai seluas 8 x 8 meter, beralas papan atau matras di atas panggung dengan ketinggian 1 meter dan ditambah daerah pengaman berukuran 2 meter pada tiap sisi.
* Arena pertandingan harus rata dan terhindar dari kemungkinan menimbulkan bahaya.

Pada Kumite Shiai (kumite pertandingan) yang biasa digunakan oleh FORKI yang mengacu peraturan dari WKF, idealnya adalah menggunakan matras dengan lebar 10 x 10 meter. Matras tersebut dibagi kedalam tiga warna yaitu putih, merah dan biru. Matras yang paling luar adalah batas jogai dimana karateka yang sedang bertanding tidak boleh menyentuh batas tersebut atau akan dikenakan pelanggaran. Batas yang kedua lebih dalam dari batas jogai adalah batas peringatan, sehingga karateka yang sedang bertanding dapat memprediksi ruang arena dia bertanding. Sisa ruang lingkup matras yang paling dalam dan paling banyak dengan warna putih adalah arena bertanding efektif.

Pertandingan Karate

Pertandingan Karate dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Kumite (Perkelahian): Putera dan Puteri


Kumite untuk putra dan putri dibagi atas : kumite perorangan dengan pembagian kelas berdasarkan berat badan dan kumite beregu tanpa pembagian kelas berat badan (khusus untuk putera). Sistem pertandingan yang dipakai adalah refenchange (WUKO) atau babak kesempatan kembali kepada atlet yang pernah dikalahkan oleh sang juara. Pertandingan dilakukan dalam satu babak (2-3 menit bersih) dan 1 babak perpanjangan kalau terjadi seri (enchosen), sedangkan didalam pertandingan beregu tidak ada waktu perpanjangan. Dan jika masih pada babak perpanjangan masih mengalami nilai seri, maka akan diadakan pemilihan karateka yang paling ofensif dan agresif sebagai pemenang.

2. Kata (Jurus); putera dan puteri


Pada pertandingan kata yang diperagakan adalah keindahan gerak dari jurus, baik untuk putera maupun puteri. Sesuai dengan kata pilihan atau kata wajib dalam peraturan pertandingan. Peserta harus memperagakan kata wajib (Shitei), apabila lulus maka peserta untuk mengikuti babak selanjutnya dia dapat memperagakan kata pilhan (Tokui).
Pertandingan dibagi menjadi dua jenis: kata perorangan dan kata beregu. Kata beregu dilakukan oleh 3 orang. Setelah melakukan peragaan kata, para peserta yang memasuki babak final diharuskan memperagakan aplikasi dari Kata (bunkai). Kata beregu dinilai lebih prestisius karena lebih indah dan lebih susah untuk dilatih.

KARATE SEA GAMES Indonesia Open Penentuan Tim Inti

Jumat, 23 September 2011

JAKARTA (Suara Karya): Pelaksanaan turnamen karate internasional Indonesia Open 2011 akan menjadi ajang terakhir bagi terbentuknya tim inti karate Indonesia menghadapi SEA Games 2011, November mendatang. Demi mendapatkan atlet terbaik dan paling siap, PB FORKI sengaja menurunkan dua tim pada kejuaraan yang akan berlangsung 1-2 Juni mendatang di Jakarta.
    "Yang terbaik berdasarkan skor di turnamen ini yang akan masuk menjadi tim inti Indonesia untuk SEA Games nanti," kata Ketua Umum PB FORKI Hendardji Soepandji di Jakarta, kemarin.
    "Jadi, event itu cukup strategis karena bisa menjadi uji coba bagi para atlet dan untuk kami mendapatkan gambaran kekuatan terbaik menghadapi event itu."
    Pada turnamen berhadiah total 32 ribu dolar AS (Rp 288 juta) nanti, para karateka yang sudah menjalani pelatnas akan kembali diseleksi. "Kita lihat juga rekam jejak sebelumnya, termasuk uji coba di Ukraina sepuluh hari yang lalu," kata Hendardji.
    Disinggung tentang hal tersebut, Hendardji, yang juga Wakil Ketua Umum I KONI ini, mengatakan, pihaknya menargetkan menjadikan Indonesia sebagai yang terbaik di Asia Tenggara. "Lewat event ini, kami ingin menjadi yang terbaik di Asia Tenggara" katanya.
    Dari 41 karateka yang diikutsertakan Indonesia, akan ada dua tim. Tim A yang terdiri dari 22 atlet yang menghuni skuad utama pelatnas sejak Mei 2010, sedangkan Tim B sebanyak 19 atlet merupakan hasil Kejuaraan Nasional OSO Cup di Bekasi, Jawa Barat, Maret lalu.
    Indonesia akan bersaing dengan 64 atlet dari sembilan negara lainnya. Tujuh diantaranya merupakan negara Asia Tenggara, yaitu Malaysia, Filipina, Singapura, Vietnam, Brunei, Myanmar, dan Timur Leste. Sementara sisanya adalah negara non-Asia Tenggara, Australia, dan Iran. "Asia Tenggara yang absen Thailand, Kamboja, Laos," ujar Ketua Bidang Pertandingan Djafar Djantang.
    Terdapat sembilan nomor yang dipertandingkan di kelompok putri dan sepuluh di kelompok putra.
Indonesia Open, yang sudah memasuki tahun ketiga ini, akan menjadi pemanasan event yang lebih besar tahun depan. Indonesia akan menjadi tuan rumah Liga Primer World Karate Federation (WKF) 2012. Sebanyak 80 dari 186 anggota WKF akan berpartisipasi pada ajang tersebut. "Masih ada event-event dunia yang akan digelar di Indonesia, termasuk Kejuaraan Dunia 2014," kata Hendardji.

FORKI Target 5 Emas Sea Games 2011

Jakarta - Federasi Olahraga Karate Indonesia FORKI menargetkan lima medali emas pada Sea Games November mendatang. Sekretaris Umum FORKI Maxi Pauran optimistis target tersebut akan tercapai. Alasannya tim Indonesia menang dalam kejuaraan internasional Karate Indonesia Open 2011. Selain itu, pada Sea Games tahun sebelumnya, tim karate Indonesia merebut tiga medali emas.
“Itu kan di sea games nanti ada tujuh belas medali yang diperebutkan. Kalau di dua tahun lalu kita cuman dapet tiga medali emas, kita berharap lebih dari itu. Kita berharap lebih dari lima. Pada dasarnya apa yang kita lakukan adalah upaya untuk maksimal, prestasi lebih dari event-event sebelumnya.”
Sebelumnya tim karate Indonesia memanangi sebagian besar nomor pertandingan dalam kejuaraan karate internasional, Indonesia Open di Jakarta. Kejuaraan tersebut menjadi bahan evaluasi untuk membentuk tim inti yang akan mengikuti Sea Games yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang, Sumatera Selatan.
Dari:KBR68H

JURNAS DI TRI KORA BANJARMASIN

Selasa, 09 Agustus 2011





350 Karate Amura Ikuti Ujian Kyu

Minggu, 10 Juli 2011

Sebanyak 350 karateka Amura Sumatera Utara mengikuti gashuku dan ujian kyu di Dojo Pusat Amura, Jalan Kenanga Raya No 102, Kecamatan Medan Selayang, Minggu (17/7/2011).

Berada di pekarangan belakang rumah seorang anggota karate, berbagai usia dan kelamin membaur menjadi satu mengikuti aba-aba dari seorang guru besar yang hadir pagi itu.

Seperti yang terlihat, gashuku dan ujian dihadiri juga oleh Dewan Guru PP Amura, Sinshe Abdul Latif (Dan VIII), Ketua Pengprov Amura Sumut Drs Syaiful Syafri (Kadis Pendidikan Sumut), Wakil Ketua Let kol Kav Sutrisno Wibowo (Danyon Kav 6/Serbu Asam Kumbang), Sekretaris Fachrur Rozi, Bendahara Ahmad Sofyan, Wakil Ketua bidang pendanaan Latifah Hanum dan Faisal.

Ketua Dewan Guru PP Amura, Sinshe Abdul Latif mengatakan sangat bangga dengan prestasi karateka Amura Sumut Donni Satria yang telah meraih juara II nasional Kejuaraan Piala Mendagri/Mendiknas di Makassar di kelas fomula min 35 yang penampilannya sangat luar biasa bahkan mengundang tepuk tangan para hadiri.

Dia mengaku perkembangan Amura Sumut sampai hari ini cukup bagus dan diharapkan ke depan orientasinya lebih dikembangkan ke kabupaten/kota.

“Kami harapkan pemegang sabuk hitam membuka cabang Amura di setiap kabupaten/kota yang ada di Sumut karena peminat karate sangat besar,” kata Abdul Latif.

Sebagai anggota majelis lembaga perguruan yang bertugas di Forki di bidang pengawas kinerja wasit juri pada pertandingan, Abdul Latif meminta Amura Sumut untuk membuat perencanaan pengkaderan atlit mulai dari SD, SMP, dan SMA. Atlit-atlit yang berbakat, katanya dipisahkan kemudian dibuat latihan khusus anak-anak berbakat seminggu sekali, maupun dua minggu sekali.
Di dapat dari BANJARMASIN POST